Langsung ke konten utama

WELCOME

<< Selamat Datang di Blog Pendidikan Lukas Ngiso Wea, ST >> << Selamat Datang di Blog Pendidikan Lukas Ngiso Wea, ST >>

UN Digantikan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Apa yang Berubah?

Setelah Ujian Nasional (UN) ditiadakan pada tahun 2020 karena adanya pandemi COVID-19, pemerintah melalui kemendikbud kembali meniadakan UN di tahun 2021 dan menggantinya dengan Asesmen Nasional yang salah satu bagiannya adalah Asesmen Kompetensi Minimum. Pertanyaan pun bermunculan? Apa bedanya UN dengan Asesmen Nasional? Apa saja yang dinilai dalam Asesmen Nasional? Hingga pertanyaan paling mendasar “Apa itu Asesmen Nasional?”

Berkenalan dengan Asesmen Nasional

Oke, jadi apa sih Asesmen Nasional itu? 

Asesmen Nasional adalah pemetaan mutu pendidikan untuk seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang mulai dari tingkat dasar sampai tingkat menengah. Asesmen Nasional sendiri terdiri dari tiga bagian sebagai berikut ini: 

  • Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

Yang pertama adalah AKM. AKM ini dirancang untuk mengukur hasil belajar kognitif (literasi dan numerasi) peserta didik. Literasi dan numerasi itu apa sih? Kemampuan literasi di sini erat kaitannya sama kemampuan kita dalam memahami suatu informasi dari bacaan. Sedangkan untuk numerasi sendiri berkaitan dengan kemampuan mencerna informasi dalam bentuk angka atau kuantitatif. 

  • Survei Karakter

Bagian kedua adalah survei karakter. Kalau AKM digunakan untuk menguji kemampuan kognitif siswa dalam bidang literasi dan numerasi, survei karakter ini dirancang untuk mengukur capaian belajar siswa dalam bidang sosial emosional berupa pilar karakter dengan tujuan untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila.

  • Survei Lingkungan Belajar

Bagian ketiga atau terakhir adalah survei lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah. 

Jika sebelumnya ujian akhir digunakan untuk menguji hasil belajar siswa sebagai syarat kelulusan, Asesmen Nasional boleh dibilang melakukan pengujian secara lebih luas. Hal ini dilakukan dengan tujuan melakukan pemetaan dasar dari kualitas pendidikan yang nyata ada di lapangan. Sebagaimana dikatakan oleh Mendikbud Nadiem Makarim “Hasil Asesmen Nasional tidak ada konsekuensinya buat sekolah, hanya pemetaan agar tahu kondisi sebenarnya.”

Tidak sebatas melakukan pemetaan saja. Kemendikbud juga akan membantu sekolah dan dinas pendidikan daerah dengan cara menyediakan laporan hasil asesmen yang berisi penjelasan profil kekuatan dan area perbaikan tiap sekolah dan daerah.

Terus, Apa Bedanya Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional?

Nah sekarang kita bahas nih apa aja yang berbeda antara UN sama Asesmen Nasional. Jadi, ada beberapa perbedaan nih yang perlu kalian ketahui. Mari kita bahas bersama.

  • Metode Asesmen

Perbedaan pertamanya ada di metode asesmen. Kalau UN diujikan menggunakan fixed test atau satu set soal untuk semua peserta. Di AKM, soal yang diujikan disesuaikan dengan kemampuan siswa. Bentuk ujiannya pun berbeda, di AKM, soal yang diujikan tidak hanya pilihan ganda melainkan juga pilihan ganda kompleks (jawaban benar lebih dari satu), isian singkat, sampai dengan soal berbentuk esai. 

  • Hal Yang Diukur 

Kalau di UN, yang diukur dalam ujian adalah capaian pada kompetensi kurikulum berdasarkan penguasaan materi dalam mata pelajaran. Di Asesmen Nasional, yang diukur adalah kompetensi siswa pada literasi dan numerasi, karakter siswa, dan gambaran lingkungan belajar. 

  • Peserta Tes

Nah ini yang menarik. Di ujian-ujian akhir sebelumnya, peserta ujian akhir adalah siswa kelas 12 SMA dan 9 SMP. Hal berbeda terjadi di Asesmen Nasional 2021 di mana pesertanya diambil secara acak dari kelas 5 SD, 8 SMP, dan 11 SMA. Jadi, tidak semua siswa akan menjadi peserta nantinya. Kebijakan ini dibuat dengan tujuan supaya siswa yang menjadi peserta Asesmen Nasional 2021 dapat merasakan perbaikan pembelajaran setelah adanya asesmen. Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk memberikan gambaran dampak dari proses pembelajaran yang dilakukan di setiap satuan pendidikan.

Biasanya ujian akhir ditujukan buat siswa kelas 12. Setelah ujian mereka akan mendapatkan ijazah yang berisi nilai. Ijazah tadi bisa dijadikan bekal untuk melamar pekerjaan, daftar beasiswa, dan buat bekal mendaftar kuliah. Namun berbeda dengan Asesmen Nasional untuk tahun 2021 ini, pesertanya adalah kelas 5,8, dan 11 nih. Terus bagaimana nasib kelas 12 yang mau kerja atau kuliah setelah lulus? 

Tenang, untuk kelas 12 yang membutuhkan nilai kompetensi untuk melanjutkan tahap setelah SMA, kalian bisa mendaftarkan diri dan mengikuti Asesmen Nasional 2021!

  • Pelaporan Hasil Tes

Perbedaan antara UN dengan Asesmen Nasional selanjutnya ada pada pelaporan hasil tes. Jika di UN yang menjadi pelaporan hasil tes adalah nilai tiap siswa, nilai agregat tiap sekolah, dan nilai agregat per wilayah, berbeda dengan Asesmen Nasional. Di Asesmen Nasional, yang menjadi pelaporan hasil tes adalah nilai agregat tiap sekolah dan nilai agregat per wilayah.

  • Tujuan Tes

Perbedaan selanjutnya ada pada tujuan tes. Kalau UN, tujuan tesnya adalah pemetaan dan perbaikan pembelajaran. Sedangkan untuk Asesmen Nasional, tujuan tesnya adalah perbaikan pembelajaran serta peningkatan lingkungan belajar yang kondusif. 

Bukan Perubahan yang Pertama Kali

Perubahan format ujian akhir ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Coba tanya ke ibu atau ayah atau paman kalian, di masa mereka dulu ujian akhirnya disebut apa. Ebtanas kah? Ujian sekolah kah? Atau malah masih bernama ujian penghabisan? 

Ujian akhir sendiri ternyata sudah dilakukan sejak tahun 1950. Nah, berikut sejarah singkat perubahan format ujian nasional dari masa ke masa.

  • Ujian Penghabisan (1950 – 1964)

Ujian ini adalah format ujian akhir pertama yang mulai diujikan pada tahun 1950. Ujian ini diselenggarakan secara nasional. Soal-soal yang diujikan dalam ujian penghabisan berbentuk uraian/ esai. Soal-soal tersebut dibuat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan.

  • Ujian Negara (1965 – 1971)

Perubahan format ujian dilakukan pada tahun 1965. Ujian akhir yang sebelumnya bernama Ujian Penghabisan berubah menjadi Ujian negara. Tujuan dari ujian ini tidak hanya untuk menentukan kelulusan seorang siswa melainkan sekaligus untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah negeri atau perguruan tinggi negeri kalau lulus Ujian Negara. Soal yang digunakan dalam Ujian negara berbentuk soal uraian dan jawaban singkat dengan kesulitan yang relatif tinggi dan memiliki kompleksitas jawaban yang membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Bagi siswa yang tidak lulus Ujian Negara, siswa akan tetap mendapatkan ijazah dan dapat melanjutkan pendidikannya di sekolah swasta atau perguruan tinggi swasta. Bahan ujiannya sendiri disiapkan oleh pemerintah pusat dan hanya ada satu perangkat naskah ujian yang digunakan di seluruh wilayah Indonesia.

  • Ujian Sekolah (1972 – 1979)

Pada periode Ujian Sekolah, soal ujian tidak lagi disiapkan oleh negara atau pusat melainkan dikembalikan pada sekolah masing-masing. Jika sebelumnya ujian juga digunakan untuk seleksi perguruan tinggi atau jenjang setelahnya, ujian sekolah ditujukan untuk menentukan tamat tidaknya siswa tersebut dari jenjang pendidikannya. Istilah yang digunakan pada era itu bukanlah lulus atau tidak lulus melainkan TAMAT.   

  • Ebtanas dan Ebta (1980 – 2002)

Perubahan format selanjutnya adalah Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas) dan Evaluasi Belajar Tahap Akhir (Ebta). Apa perbedaan Ebtanas dengan Ebta? Awalnya Ebtanas hanya mengujikan Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan pada tahun-tahun setelahnya bertambah dengan mata pelajaran lainnya. Nah, mata pelajaran yang tidak diujikan dalam Ebtanas akan diujikan pada Ebta. Soal-soal yang diujikan di Ebtanas disiapkan oleh pemerintah pusat sedangkan untuk Ebta disiapkan oleh masing-masing sekolah. 

  • Ujian Akhir Nasional (2003 – 2004)

Pada tahun 2003, ujian akhir kembali mengalami perubahan menjadi Ujian Akhir Nasional (UAN). Tujuan dari diselenggarakannya UAN adalah menentukan kelulusan, pemetaan mutu pendidikan secara nasional serta untuk seleksi ke jenjang pendidikan selanjutnya. Mata pelajaran yang diujikan dalam UAN adalah matematika, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Adapun untuk ujian akhir mata pelajaran lainnya, soal disiapkan oleh sekolah atau pemerintah daerah.

  • Ujian Nasional (2005 – 2013)

Perbedaan UN dengan UAN adalah soal yang diujikan di UN semuanya disiapkan oleh pemerintah pusat. 

Demikian pembahasan singkat mengenai apa itu Asesmen Nasional yang terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Mudah-mudahan dengan adanya perubahan ini pendidikan di Indonesia bisa lebih maju ke depan.


sumber : www.zenius.net/blog/24603/un-asesmen-kompetensi-minimum-akm

Komentar

Postingan Populer

PENELUSURAN DATA ALUMNI SMA NEGERI 1 BAJAWA

DALAM RANGKA MEMBANGUN IKATAN ALUMNI DAN KEPEDULIAN TERHADAP ALMAMATER SMAN 1 BAJAWA, MAKA DIRASA PERLU UNTUK MELAKUKAN PENELUSURAN DATA ALUMNI SMA NEGERI 1 BAJAWA. MOHON KESEDIAAN PARA ALUMNI SMA NEGERI 1 BAJAWA, UNTUK MENGISI DATA ALUMNI, PADA LINK INI  Penelusuran Data Alumni SMAN 1 Bajawa

SIAP PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) Online SMA NEGERI 1 BAJAWA Tahun Pelajaran 2019/2020

1. PERSYARATAN PERSYARATAN UMUM Persyaratan PPDB bagi calon peserta didik baru SMA/SMK, sebagai berikut : memiliki SHUN SMP/SMPLB/MTs, DNUN Paket B; berusia maksimum 21 (dua puluh satu) tahun pada hari pertama masuk sekolah; dan memiliki Kartu Keluarga (KK). Persyaratan PPDB bagi calon peserta didik baru SDLB, SMPLB, dan SMLB diatur oleh satuan pendidikan masing-masing. PERSYARATAN KHUSUS Persyaratan Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru SMA dan SMK adalah sebagai berikut: Mengisi formulir pendaftaran yang sudah disediakan oleh panitia sekolah sesuai dengan Formulir Peserta Didik dari Dapodik untuk yang  offline  dan mengisi formulir secara  online  apabila mendaftar pada sekolah yang melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru secara  online ; Foto copy ijazah SMP/MTs/Paket B atau surat keterangan lain yang setara dengan membawa/menunjukkan aslinya; Foto copy SHUN dengan membawa aslinya, jika SHUNnya b...

Penerimaan Peserta Didik Baru SMA Negeri 1 Bajawa Tahun Pelajaran 2019/2020

MEKANISME SELEKSI  A.   PPDB dengan mekanisme   zonasi sebanyak 90 %   dari daya tampung sekolah, dilaksanakan        dengan ketentuan sebagai berikut : seleksi PPDB dengan mekanisme zonasi dilakukan berdasarkan zonasi kelurahan/desa dan pendaftaran ditutup sementara oleh sistem saat Kuota daya tampung penuh; pada hari pertama pendaftaran hanya dibuka untuk calon peserta didik yang tinggal pada zona satu, apabila sudah penuh, maka pendaftaran akan tertutup secara otomatis, sedangkan zona dua akan dibuka pada hari kedua apabila kuota  masih  belum terpenuhi; verifikasi dilakukan melalui operator sekolah yang dituju pada saat itu juga setelah melakukan pendaftaran secara online ; verifikasi dilakukan setelah pendaftaran paling lambat pada hari itu juga dan yang tidak melakukan verifikasi dinyatakan mengundurkan diri; apabila saat verifikasi ditemukan ketidaks...

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) ONLINE SMK NEGERI JEREBUU, TAPEL 2020/2021

Telah dibuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara Online SMK Negeri Jerebuu Tahun Pelajaran 2020/2021. Bagi para Lulusan SMP/MTs yang berminat dan berkeinginan melanjutkan Pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), silahkan bergabung bersama SMK Negeri Jerebuu.  Pendaftaran dibuka mulai tanggal 27 April 2020 sampai dengan 30 Mei 2020, dengan kuota daya tampung siswa sebanyak 72 siswa.  Berikut Alamat Link PPDB Online SMK Negeri Jerebuu, SILAHKAN KLIK di alamat link / tautan di bawah ini 👇👇👇: PPDB SMK NEGERI JEREBUU 2020/2021 Ayo Buruannn Daftar...Wassalammmm.... Bagi yang ingin melihat Panduan atau Tata Cara melakukan Pendaftaran, dapat melihat Video Youtube di tautan berikut ini 👉  Panduan/Cara Mendaftar

DIRGAHAYU RI KE 74...DARI KAMI DRUMBAND " GITA BAHANA " SMAN 1 BAJAWA...

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu bagi para generasi penerus Bangsa Indonesia. Generasi-generasi  yang sampai saat ini masih mempertahankan perjuangan para pendahulunya, melanjutkan usaha para pejuang-pejuang sejati yang telah mempertaruhkan nyawanya demi Bangsa yang mereka cintai, membela tanah Ibu Pertiwi ini hingga akhir hayat. Inilah hari paling bersejarah di Indonesia.  Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 74 . Sungguh di zaman serba modern ini, kita tetap bisa mengingat  akan hal-hal yang telah diperjuangkan oleh Bangsa ini dalam meraih Kemerdekaan. Penting sekali akan sebuah Kemerdekaan yang telah diraih dengan jerih payah para pejuang yang telah mendahului kita. Sebuah kehormatan besar untuk para  pejuang dalam membela Bangsa ini. Dirgahayu RI ke 74 dari kami SMAN 1 Bajawa... Special Thanks to : ( Fotografer : ChiccoPhoto Bajawa )...

Selamat Jalan Guru..Sang Inovator..Sang Motivator..Kepsek Kebanggaan..

Sore itu, udara menyambut dingin menggigilkan dan menyegarkan malam kami terkejut; aduh, bunga-bunga ruang batinku terbakar oleh berita tubuhmu yang kaku, guru kami tak bisa menerima keputusan Sang Ilahi:   jangan renggut hatinya yang lepas   jangan kekang jiwanya yang terbuka kenapa Dia cepat mengangkat jiwanya saat negeri ini membutuhkan pewarisnya:   yang setia berteriak hak   yang kepalkan tangan merdeka   yang menebar benih cinta   yang menyebar tawa ceria yang ajarkan arti bersama     tapi, angin benar-benar melepaskan dedaunan Sang Ilahi datang membawa syair-syair cinta tentang pengembaraan burung-burung Attar dan kami benar kehilanganmu, guru beginilah kami yang kau tinggal masih terlalu ranum, sepasang matamu yang berbinar dan bibirmu yang mekar cinta masih belum bisa kami lupa selamat jalan guru ! selamat jalan Bapak Romanus Rinu. Bajawa, 09 Agustus 2019

Menengok Finlandia, Negara dengan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia

Beberapa orang mungkin lebih mengenal Finlandia sebagai negara asal raksasa produsen handphone, yaitu Nokia. Hanya sedikit orang yang tahu bahwa Finlandia juga memiliki sistem pendidikan yang sangat baik, bahkan yang terbaik di dunia. Jangan terkejut apabila tidak mendapati Amerika Serikat, Jepang atau Jerman pada urutan pertama. Kiblat pendidikan dunia saat ini memang sedang mengarah ke Finlandia. Amerika Serikat sendiri berada jauh dibawah level Finlandia, tepatnya di urutan ke-17. Lalu, dimana daya tariknya sistem pendidikan di Finlandia dengan negara-negara lainnya khususnya Indonesia? Jawabannya adalah pada kemandirian siswa dan gurunya. Di Finlandia kemandirian dalam mengikuti proses belajar mengajar itu tidak hanya dinikmati oleh guru-gurunya yang begitu dihormati tetapi juga ditularkan kepada para pelajar melalui berbagai kesempatan-kesempatan penting. Salah satunya dimana setiap pelajar diberi otonomi khusus untuk menentukan jadwal ujiannya untuk mata pelajaran yang men...

Benarkah ? Kurikulum 2021 akan Menyengat ...........

Setelah menghapuskan Ujian Nasional dan menggantinya dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter yang beberapa waktu lalu sudah memasuki tahap sosialisasi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, kali ini Balitbang dan Perbukuan Kemdikbud melalui Pusat Kurikulum dan Perbukuan juga melakukan sosialisasi mengenai Penyederhanaan Kurikulum. Meskipun belum merilis secara resmi mengenai nomenklatur dari kurikulum baru ini yang dibungkus dengan istilah Penyederhanaan Kurikulum, namun bisa dipastikan akan banyak kejutan dan "sengatan" yang akan terjadi kepada banyak pihak. sebut saja nama kurikulum ini adalah KURIKULUM 2021. Ingat "sengatan" lebah itu di satu sisi mungkin akan terasa "sakit", namun di sisi lain akan dapat menjadi terapi bahkan pengobatan beberapa jenis penyakit melalui sengatan tersebut. Lalu bagaimanakah gambaran dari Kurikulum 2021 ini ?  1. Kurikulum 2013 dengan KI/KD per tingkat kelas akan disederhanakan dengan Capaian P...

Pandemi Covid-19, Momentum : Migrasi menuju Layanan Pendidikan Digital (Daring)

Penyebaran pandemi virus corona atau COVID-19 di Indonesia membuat banyak universitas dan sekolah menghentikan proses pembelajaran tatap muka. Sebagai gantinya, pembelajaran dilakukan jarak jauh atau remote learning. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim juga berupaya membangun kerja sama dengan berbagai pihak yang fokus mengembangkan sistem pendidikan daring. Penerapan pembelajaran daring ini menuntut kesiapan bagi kedua belah pihak, baik itu dari penyedia layanan pendidikan atau dari peserta didik sendiri. Bagaimanapun juga, pembelajaran secara daring dan jarak jauh membutuhkan bantuan teknologi yang mumpuni dan dapat diakses dengan mudah. Selain itu, para murid atau mahasiswa juga mesti siap beradaptasi dengan perubahan pembelajaran yang diatur oleh sekolah dan universitas. Pandemi Covid-19 memaksa kebijakan social distancing, atau di Indonesia lebih dikenalkan sebagai physical distancing (menjaga jarak fisik) untuk meminimalisir persebaran Covid-19. Jadi, ...